Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu telah mencanangkan dua kelurahan sebagai bagian dari Program Kampung Iklim (ProKlim). Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran perubahan iklim dan melibatkan masyarakat dalam upaya mitigasi dan adaptasi. Kelurahan Palupi di Kecamatan Tatanga dan Kelurahan Mamboro di Kecamatan Palu Utara dipilih sebagai kelurahan pionir dalam program ini.
ProKlim merupakan program nasional yang diprakarsai oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan kerjasama pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat umum.
Rencananya, Pemerintah Kota Palu akan melibatkan sepuluh kelurahan. Namun, untuk saat ini, dilakukan secara bertahap dengan memulai dua kelurahan terlebih dahulu. Ibnu Mundzir, Sekretaris DLH Kota Palu, menjelaskan bahwa pemilihan dua kelurahan ini didasarkan pada beberapa indikator penilaian dalam program tersebut.
"Kedua kelurahan ini memiliki karakteristik yang berbeda. Di Kelurahan Palupi, pengelolaan sampahnya baik dan didukung oleh pemerintah kelurahan. Sedangkan di Kelurahan Mamboro, komunitasnya kuat dan mampu bangkit dengan cepat setelah bencana, terutama dalam penanganan hunian tetap," jelas Ibnu Mundzir.
Pemerintah berharap bahwa Kelurahan Palupi dan Mamboro dapat menjadi pionir dan menginspirasi pengembangan di kelurahan lain. "Setiap individu memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan, sehingga kita dapat meningkatkan kualitas lingkungan yang kita rasakan saat ini," kata Ibnu Mundzir.
Harapannya program ini memberikan dampak positif dalam hal kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan program ini juga dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan dan menjaga keberlanjutan wilayah.
ProKlim merupakan program berlingkup nasional dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta penurunan emisi gas rumah kaca. Pendaftarannya dilakukan melalui Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim oleh berbagai pihak yang mendukung adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan terbentuknya Kampung Iklim sejumlah 20.000 desa / kelurahan pada tahun 2024.